Guntur Subagja Mahardika (kiri), Foto: ist.

JAKARTA – Guntur Subagja Mahardika tidak melanjutkan proses pendaftaran calon ketua umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI). Alumni Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI ini memilih mundur dari bursa calon ketua umum ILUNI UI periode 2025-2028 yang akan dipilih melalui Pemilihan Langsung (Pemila) ILUNI UI.

Guntur bersama 15 bakal calon lainnya sudah mengambil formulir pendaftaran calon Ketum ILUNI UI di Sekretariat ILUNI UI, Salemba, Jakarta Pusat, sejak dua pekan lalu. Namun, belakangan ia menyatakan tidak melanjutkan proses pencalonan tersebut, meskipun banyak alumni dari berbagai fakultas yang siap mendukungnya bila maju dalam Pemila Ketum ILUNI UI.

Guntur menyampaikan sejumlah alumni dari berbagai fakultas di UI sudah menghubunginya dan memberikan dukungan. Bahkan diantara mereka ada yang  menjadwalkan pertemuan dengan para alumni dan menawarkan diri menjadi Tim Sukses. “Saya sangat menghormati dan mengapresiasi abang dan mbak alumni UI yang memberikan dukungan kepada saya. Dengan kerendahan hati dan berbagai pertimbangan, mohon maaf saya memilih tidak melanjutkan proses pendaftaran pencalonan saya untuk mengikuti Pemila ketua umum ILUNI,”tegas Guntur Subagja, Minggu (13/7/2025).

Terkait Pemilihan Langsung ILUNI UI, Guntur menegaskan akan mendukung calon ketua umum ILUNI UI periode 2025-2028 yang terbaik. “Saya akan memdukung calon ketua umum yang memiliki reputasi baik, memiliki integritas, serta visi misi dan program kerja yang jelas dan bisa diimplementasikan, tidak omon-omon,”tegas Guntur yang saat ini memimpin pusat riset Center for Strategic Policy Studies (CSPS) SKSG UI.

Ketua umum ILUNI UI merupakan jabatan strategis yang bila dioptimalkan dapat memberikan kontribusi besar bagi bangsa dan negara. “UI banyak memiliki sumber daya manusia unggul yang mampu membangkitkan dan memperkuat peran strategis ILUNI UI bagi bagi para alumni, perguruan tinggi, dan masyarakat. ILUNI UI harus menjadi motor penggerak dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional bangsa Indonesia,”ungkap Guntur yang mantan Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI.

Guntur menepis anggapan bahwa pengunduran dirinya setelah mengetahui ada beberapa nama calon dari alumni SKSG yang turut mengambil formulir pendaftaran calon ketua umum ILUNI UI. Setidaknya empat orang sudah menyatakan minat mencalonkan diri, namun diantara para bakal calon itu belum menyepakati siapa yang akan didukung mewakili alumni SKSG UI secara resmi. “Semua orang berhak mencalonkan diri selama memiliki kapasitas, kapabilitas, kompetensi dan memenuhi syarat, sebagai bagian dari demokrasi banyak calon yang berkualitas maju saya kira hal yang baik,”tutur Guntur.

Guntur memaparkan beberapa pertimbangannya mengundurkan diri dari bursa calon ketua umum ILUNI UI, antara lain karena banyaknya kegiatan memimpin organisasi disamping aktivitasnya sebagai social entrepreneur. “Salah satunya adalah aktivitas saya saat ini cukup padat memimpin organisasi petani nelayan dan melakukan pemberdayaan petani, nelayan, serta usaha mikro dan kecil di berbagai daerah,”ungkap Guntur yang merupakan Ketua Umum Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI).

Guntur sedang mengembangkan program Kampung Swasembada Pangan Lestari di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan disusul daerah lainnya. Program ini merupakan salah satu partisipasi masyarakat dalam mendukung program nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, yaitu swasembada pangan, pengentasan kemiskinan, dan penguatan ekonomi rakyat berbasis desa.

“Pekan ini saya baru kembali kunjungan dari Bukittinggi, Agam, Padang, Purwokerto, dan Cilacap, dan masih ada beberapa agenda ke daerah lainnya,”jelas Guntur yang merupakan pendiri dan pembina Yayasan Mitra Mikro, Pembina Insan Pariwisata Indonesia (IPI), dan juga aktif di lembaga sosial antara lain Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (LWMUI) tersebut.***

LEAVE A REPLY