Cuaca ekstrim di Jakarta (foto: Tribunnews).

INDONESIADAILY.ID – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya memprediksi hujan ekstrem mengguyur wilayah Jabodetabek selama tiga hari ke depan. Yakni mulai Rabu (24/2) hingga Jumat (26/2).

Dia memprediksi, hujan ekstrem tersebut karena terjadi perubahan bibit siklon tropis di wilayah selatan Nusa Tenggara sejak Selasa (23/2).

“Dampak ini dapat berupa hujan lebat hingga ekstrem yang mulai turun malam hari atau dini hari nanti pukul 24.00 WIB dan berlanjut beberapa jam hingga esok pagi, dan masih menerus siang, sore dan sampai malam hari,” katanya dalam YouTube InfoBMKG, Rabu (24/2).

Dwikorita menyatakan, pihaknya memprediksi hujan ekstrem tersebut tidak hanya terjadi di wilayah Jabodetabek. Namun juga Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

“Ekstrem di sini lebih dari 150 mm perjam, kurang lebihnya seperti kejadian hujan di Jabodetabek pada tanggal 19-20 (Februari) dan juga di Semarang beberapa waktu yang lalu,” ujarnya.

Dia menambahkan, berdasarkan hasil analisis BMKG dengan merujuk pada data observasi terkini dan model cuaca pada 24 Februari 2021 hujan diprediksi umumnya ringan hingga sedang pada siang dan malam hari. Lalu hujan dengan intensitas lebat akan terjadi pada dini hari.

Sementara itu, untuk 25 Februari 2021 intensitas hujan akan meningkat menjadi lebat pada pagi hingga siang hari.

“Tanggal 26 Februari 2021 intensitas hujan masih dalam kategori ringan hingga sedang pada pagi hari dan berangsur-angsur akan menurun pada siang hingga malam hari,” jelasnya.

Sementara Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab menyatakan, ketika siklon tropis tumbuh di sebelah selatan, biasanya dampak tidak langsung. Kata dia, dampak itu terjadi ketika masih menjadi bibit siklon.

“Dampaknya justru terasa di Indonesia. Ketika sudah menjadi siklon, sudah menjauh dari wilayah Indonesia. Gerakannya cenderung ke barat, barat daya dan selatan hingga ke Australia bagian barat,” pungkasnya. (ud/ed).

LEAVE A REPLY