Para stakeholder DKPP Jabar dan Intani (foto: Indonesiadaily).

INDONESIADAILY.ID – Balai Pengembangan Pertanian Terpadu Cikadu, Cianjur Selatan bersiap melahirkan peternak milenial. Program ini Diharapkan ini akan menjadi model pengembangan petani  milenial sektor peternakan.

Hadir dalam acara tersebut diantaranya Pantjawidi – Kepala UPDT Pelatihan Cikole, Siti Rochani -DKPP Jabar, Ruslan – Sekretaris DTPH Jabar, serta Sigit Iko dan Ila Failani dari INTANI Pusat.

Untuk memaksimalkan program tersebut, Kepala DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan) Jabar bersama INTANI melakukan kunjukan ke lokasi pekan lalu. Melihat langsung kesiapan peternak, kandang dan ekosistem ternak yang ada di Balai.

Dihadapan peternak binaan Balai Pengembangan Pertanian Cikadu, Kadis DKPP, Jafar Ismail, menyampaikan, bahwa semua elemen yang terlibat dalam program ini sama-sama mendapatkan keuntungan.

“Program ini adalah bisnis, bagaimana caranya ya semua pihak harus untung. INTANI sebagai penjamin pembiayaan tidak rugi dan peternak juga sejahtera. DKPP akan mendatangkan dokter hewan untuk memeriksa ternak dan mendampingi peternak dalam hal pembuatan dan pengaturan pola pakan ternak.” Kata Jafar.

Menurutnya, Tahap awal, program ini melibatkan 5  peternak untuk 200 ekor domba. Para peternak ini adalah masyarakat sekitar balai yang merupakan binaan Balai.

Kelompok ternak nantinya ini akan mendapat pembiayaan dari INTANI untuk pembelian bakalan, perbaikan kandang, dan pakan ternak. Ternak-ternak ini nantinya akan dibeli kembali oleh INTANI sesuai perjanjian dengan cara bagi hasil.

Sementara itu, Helma Agustiawan, Divisi UMKM dan Ekraf KPED (Komite Pemulihan Ekonomi Daerah) Jabar yang juga sebagai Ketua INTANI Jabar mengatakan pihaknya akan memaksio peran pemuda khususnya milenial untuk berpartisipasi dalam program tersebut.

“kita mendorong anak-anak muda untuk mengambil peran di sektor pertanian termasuk di sektor peternakan ini. Banyak inovasi yang bisa dilakukan di bidang peternakan. Ayo ambil kesempatan ini menjadi bagian ekosistem yang peduli terhadap bisnis hijau yang berkelanjutan. Singkatnya mari ber(t)ani karena benar. Tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini Helma Agustiawan juga menambahkan bahwa KPED dalam rangka pemulihan ekonomi akibat pandemi covid 19, mendorong kerjasama dengan berbagai pihak baik akademisi, bisnis, komunitas dan lainnya. Termasuk dengan lembaga zakat seperti Baznas Provinsi dan kabupaten/kota.

Peternak Milenial ini akan dilauching  bersamaan dengan Launching Petani Milenial program Pemprov Jabar pada 16 Maret mendatang. (ud/ed).

LEAVE A REPLY