INDONESIADAILY.ID – Malaysia Open 2021 resmi ditunda akibat kondisi pandemi. Organisasi Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memutuskan akan menggelar ajang simulasi Olimpiade Tokyo untuk mengganti kekosongan jadwal turnamen yang sedianya berlangsung pada 25-30 Mei.
Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Rionny Mainaky, timnas sebenarnya masih mempunyaia peluang melakukan pemanasan pada Singapore Open namun dirasa masih kurang karena hanya berlaga dalam satu turnamen.
“Tadi saya sampaikan, dengan tersisa satu turnamen sebelum Olimpiade. Maka dari itu saya akan mengadakan pertandingan simulasi setiap sektor sebagai ajang uji coba. Termasuk nanti rencananya tim Olimpiade akan menjalani isolasi di pelatnas dengan latihan yang terpisah,” kata Riony melalui rilis PBSI, Jumat (07/6/21).
Menyikapi hal tersebut, PBSI mengaku terkejut dan menyayangkan keputusan itu karena berdampak kepada berkurangnya kesempatan sejumlah pebulutangkis Indonesia untuk menambah poin kualifikasi Olimpiade Tokyo.
“Bukan hanya karena Hafiz/Gloria, sekarang semua pemain Indonesia hanya punya satu turnamen untuk mengejar poin ke Olimpiade. Tetapi timnas juga tidak punya turnamen pemanasan yang cukup, juga media untuk mempelajari kekuatan lawan,” katanya.
Maka dari itu, ia berharap Hafiz/Gloria bisa bermain mati-matian di Singapore Open untuk mengamankan peringkat kedelapan kualifikasi Olimpiade.
Ia pun memahami situasi pandemi COVID-19 yang terjadi di Malaysia saat ini. Menurut Rionny, keselamatan dan kesehatan pemain adalah yang paling utama.
“Keinginan kami untuk main di sana sebenarnya sangat besar. Tetapi kesehatan bagi pemain memang tetap yang paling utama. Ya mau bagaimana lagi, melihat kondisi di sana pun risikonya sangat tinggi. Jadi memang menunda Malaysia Open adalah hal yang terbaik,” pungkas Rionny. (ud/ed).