INDONESIADAILY.ID – Menteri Kordinator Perekonomian Republik Indonesia (Menko Perekonomian RI), Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa memasuki pertengahan tahun 2021, optimisme aktivitas pemulihan ekonomi terus tumbuh seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 dan proses percepatan vaksinasi.
Hal ini disampaikan oleh Airlangga Hartarto dalam acara Webinar oleh Indonesia Food summit 2021 dengan tema “kompleksi pangan nasional dari hulu ke hilir,”.
Airlangga Hartanto, Menko mengatakan pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama menunjukkan tren perbaikan dengan mengecilnya kontraksi 0,74 secara year on year dan diproyeksikan di tahun 2021 akan tumbuh antara 4,3 dan 5,2 .
“Kontributor utama dalam pertumbuhan ekonomi adalah dari sisi konsumsi rumah tangga dan modal tetap bruto dengan share 88, 91 persen, sedangkan dari sisi suplai yaitu 64,56 persen berasal dari sektor industri, pertanian, perdagangan, kontruksi, dan pertambangan,” kata Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (25/5/2021).
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa pertanian merupakan salah satu sektor yang tumbuh positif dan menjadi bantal pertumbuhan ekonomi selama Covid-19. Laju pertanian sebesar 1,75 persen dan di tahun 2021 tumbuh secara year on year sebesar 2,95 persen.
“Pemerintah terus menjaga ketersediaan akses pangan kepada masyarakat dan tentunya untuk memperhatikan kesejahteraan para petani. Selamat mengikuti acara ini dan semoga bermanfaat bagi kita semua,” imbuhnya.
Selain itu, dia juga menegaskan sinergi dan kolaborasi antara stakeholder menjadi kunci untuk membentuk ekosistem pangan dan pertanian nasional yang adil berdaulat dan resilience.
Untuk diketahui, kegiatan ini diikuti Joko Widodo Presiden RI, Airlangga Hartanto Menko Perekonomian RI, Muhammad Lutfi menteri Perdagangan RI, Syahrul Yasin Limpo menteri pertanian RI, Moeldoko ketua HKTI, Agung Hendriadi kepala badan ketahanan pangan kementerian pertanian RI.
Kemudian, juga diikuti oleh Tauhid Ahmad, direktur eksekutif Indef, Mahyeldi Ansharullah Gubernur Sumatera Barat, Herman Deru Gubernur Sumatera Selatan, Budi Waseso Direktur utama Perum Bulog, Oke Nurwan Dirjen Perdagangan dalam negeri (PDN), Abdullah Mansuri Ketua IKAPPI, Josef Mae Soi, wakil gubernur NTT. (ud/ed).