Guntur Subagja Mahardika mengunjungi Sekretariat ILUNI UI mengambil formulir pendaftaran calon ketua umum ILUNI UI periode 2025-2028, diterima Ketua OC Yunadi Ramlan dan panitia OC Marlon Kansil. (Foto: Ist.)

JAKARTA – Pemilihan Langsung (Pemila) Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) kali ini banyak diminati. Sudah 14 bakal calon ketua umum ILUNI UI yang mengambil formulir pendaftaran untuk maju sebagai kandidat ketua umum ILUNI UI periode 2025-2028.

Diantara 14 bakal calon yang sudah mengambil formulir, salah satunya adalah Guntur Subagja Mahardika. Alumni Program Pascasarjana UI/Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI turut memeriahkan bursa calon ketua umum ILUNI UI.

Ia telah mengambil formulir pendaftaran bakal calon Ketum ILUNI UI. “Saya mendapat dorongan dan ada permintaan dari sejumlah alumni untuk mendaftar sebagai bakal calon ketua umum ILUNI UI periode 2025-2028,”ungkap Guntur Subagja Mahardika.

Guntur Subagja Mahardika datang langsung ke Sekretariat ILUNI UI mengambil formulir pendaftaran calon ketua umum ILUNI UI. (Foto:ist)

Ketertarikan Guntur Subagja Mahardika dalam bursa calon Ketua Umum ILUNI UI karena tergerak untuk meningkatkan partisipasi dan memperkuat peran strategis ILUNI UI dalam pembangunan nasional. “ILUNI UI harus membumi, memberikan solusi terhadap permasalahan masayarakat, dan menjembataninya dengan para pemegang kebijakan yang juga sebagian adalah para alumni UI. Disamping itu peran strategis ILUNI UI untuk menjadi think thank, memberikan masukan dan rekomendasi kepada pemerintah dan pemegang kebijakan,”tuturnya.

Guntur yang mantan Asisten Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024, bukan hal baru dalam berorganisasi, termasuk di ILUNI. Ia sebelumnya menjabat Wakil Ketua Umum ILUNI UI Sekolah Pascasarjana UI periode 2019-2023.

Saat ini, Guntur memimpin pusat riset Center for Strategic Policy Studies (CSPS) SKSG UI. Lembaga kajian kebijakan strategis yang menjadi bagian dari Unit Kerja Khusus Center for Strategic and Global Studies (CSGS) UI ini, selain melakukan penelitian dan kajian, juga memberikan rekomendasi dan policy brief untuk pemegang kebijakan.

Menjelang pelantikan Presiden Prabowo Subianto, CSPS yang dipimpin Guntur Subagja menyelenggarakan Strategic Policy Forum (SPF) di kampus UI Salemba, menghadirkan 38 nara sumber berragam disiplin ilmu, membahas isu-isu strategis dan kebijakan publik yang menjadi prioritas pemerintahan mendatang. “Ada delapan isu strategis yang dibahas dalam forum ini yaitu stunting dan gizi buruk, kemiskinan, kesenjangan ekonomi dan ekonomi Pancasila, kemandirian pangan, krisis energi, krisis lingkungan, dan isu sumber daya alam,”ungkap Guntur Subagja seperti dilansir media kantor berita Antara (16/9/2024).

Guntur Subagja Mahardika mengunjungi Sekretariat ILUNI UI mengambil formulir pendaftaran calon ketua umum ILUNI UI periode 2025-2028, diterima Ketua OC Yunadi Ramlan dan panitia OC Marlon Kansil. (Foto: Ist.)

Guntur Subagja Mahardika adalah pelaku kewirausahaan sosial (social entrepreneur) yang mengembangkan ekonomi rakyat serta membina petani dan nelayan, usaha mikro dan kecil, dan para pelaku usaha pariwisata. Guntur menjabat ketua umum Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI). Organisasi petani dan nelayan ini tidak hanya berwacana, tapi juga melakukan aksi mendampingi petani dan turut berpartisipasi dalam swasembada pangan bersama para petani dan kelompok tani di berbagai daerah. Diantaranya membangun percontohan Kampung Swasembada Pangan Lestari di empat provinsi, yaitu di daerah Karawang Jawa Barat, Magelang Jawa Tengah, Bantul DI Yogyakarta, dan di Madiun, Jawa Timur.

Sebagaimana dikutip jpnn.com (16/6/2024), Ketua Umum Intani Guntur Subagja Mahardika mengungkapkan Kampung Swasembada Pangan Lestari sebagai partisipasi masyarakat dan korporasi yang mendukung program Presiden Prabowo Subianto swasembada pangan nasional. Panen Rakyat Padi Rendah Karbon dan Ramah Lingkungan di Desa Kalijaya, Kecamatan Talagasari, Kabupaten Karawang dilaksanakan pada 16 Juni 2025. Percontohan budidaya seluas 1 hektar itu menghasilkan produksi padi dua kali lipat dari sebelumnya yang hanya 3 ton menjadi 6 ton.

Kampung Swasembada Pangan Lestari, tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi, tapi juga meningkatkan kapasitas petani khususnya menyasar petani muda, petani milenial. Intani melatih para petani membuat pupuk organik dan pupuk hayati secara mandiri dengan bahan baku lokal yang ada di sekitarnya. “Intani sudah melatih 112 kelompok tani untuk produksi pupuk organik dan hayati serta budidaya pertanian ramah lingkungan. Sebanyak 42 orang petani sudah mengikuti sertifikasi kompetensi BNSP sebagai fasilitator pertanian organik,”jelas Guntur.

Guntur juga Pembina Insan Pariwisata Indonesia (IPI) yang fokus mengembangkan industri dan ekosistem pariwisata berbasis UMKM, termasuk desa wisata. Ia juga menjadi Dewan Pakar Asosiasi Pedagang Mie Bakso Nusantara (Apmiso), Ketua Koperasi Produsen Agro Maritim Nusantara, dan aktif di lembaga sosial antara lain sebagai Sekretaris Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (LW MUI).

Guntur adalah pendiri dan pembina yayasan sosial Mitra Mikro, yang fokus dalam pemberdayaan petani dan nelayan serta usaha mikro dan kecil. Pada Januari 2024 lalu, Mitra Mikro menggelar kegiatan “Curcol Tukang Bakso bersama Prabowo” yang dihadiri langsung Prabowo Subianto, di Bekasi, Jawa Barat.*

LEAVE A REPLY