INDONESIADAILY.ID – Klub Persija Jakarta mengecam keras perilaku tak terpuji oknum supporter yang rasis kepada Penyerang PSM Makassar, Patrich Wanggai.
Pemain asal Papua tersebut, dihujat mirip monyet karena berhasil membawa klubnya menang 2-0 atas Persija Jakarta.
Tidak hanya supporter PSM Makassar yang geram atas perilaku ini, meskipun dalam posisi sedang kalah. Persija Jakarta juga mengecam perilaku tersebut, apalagi komentar jelek itu akan merusak citra klub dan The Jakmania.
Kecaman ini, disampaikan klub Persija Jakarta melalui Instagramnya. Mereka memposting gambar putih abu-abu dengan tulisan ‘PERSIJA AGAINST RACISM’.
“Apapun alasannya, segela bentuk rasisme dan diskriminasi tidak punya tempat dalam sepak bola,” tulis caption postingan Instagram @Persija dan dikutip oleh Indonesiadaily di Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Kecaman ini juga disampaikan supporter Persija Jakarta, dengan nama akun @SepakBola.Jakarta menceritakan bahwa klub berjuluk macan Kemayoran itu, telah lama menjadi korban rasisme.
Mereka berharap, jangan sampai akibat perilaku oknum supporter tidak tau diri itu nama Persija Jakarta dan The Jakmania menjadi tercoreng.
“Persija di awal pendiriannya adalah korban rasisme, lalu berkembang jadi alat buat melawan rasisme itu sendiri. Jangan sampe puluhan tahun kemudian pendukungnya malah jadi pelaku rasisme,” tulisnya.
Untuk diketahui, PSM Makassar dalam laga perdananya menang 2-0 atas Persija Jakarta di matchday Grup B Piala Menpora 2021. Dua gol PSM Makassar dilesakkan Patrich Wanggai (45+2) dan Yakob Sanuri (68’).
Akhirnya, tidak terima karena mencetak gol ke gawang Persija Jakarta. Beberapa oknum supporter menyerbu akun Instagram pribadi Patrich Wanggai. Mereka menghujat bahkan ada mengatakan Patrich mirip seperti Monyet.
Tidak butuh waktu lama kejadian rasisme ini menjadi viral di media sosial. Klub PSM Makassar mengancam perilaku supporter itu akan dilaporkan kepada PSSI sebagai federasi sepak bola. Kemudian, klub Persija Jakarta juga mendukung langkah yang akan ditempuh PSM Makassar. (ud/ed).
