INDONESIADAILY.ID – Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meminta Garda Bangsa sebagai organisasi sayap PKB harus benar-benar hadir merangkul suara kaum milenial di Indonesia.
“Anak muda sebetulnya sejak lahir di partai ini diberi ruang oleh Gus Dur, para pendiri partai. Saya jadi Sekjen lalu kemudian jadi pimpinan lembaga tinggi negara termuda,” kata Cak Imin dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (04/4/21).
Hal itu dikatakan Muhaimin dalam pidato politik pengukuhan pengurus DKN Garda Bangsa, di Amanuba Resort, di Bogor, Sabtu (3/4) malam.
Dia mengatakan, warna-warni dari anak muda yang ke depannya akan membawa kemenangan dan kejayaan PKB. Ia mengaku optimistis dengan semakin bergeliat anak muda sehingga mampu meraup suara besar pemilih milenial.
“Warna anak muda yang akan memenangkan dan membuat kejayaan partai ini ke depan,” ujarnya.
Ketua Umum DKN Garda Bangsa Tommy Kurniawan memastikan organsiasinya sebagai sayap PKB, sudah banyak kegiatan yang dijalankan, misalnya, mendukung sosialisasi penerapan protokol kesehatan, penyemprotan disinfektan di lingkungan tempat tinggal masyarakat, sampai menggelar “Gowes AMI” (aksi mengolahragakan Indonesia).
Tommy juga mengumumkan Manifesto Garda Bangsa, salah satu poin pentingnya adalah tekad Garda Bangsa untuk merekrut satu juta kader militan di seluruh Indonesia.
Tekad itu menurut dia dalam rangka langkah strategis menyukseskan pencalonan Muhaimin Iskandar sebagai Presiden RI di 2024.
Dalam kegiatan Muskernas dan Pengukuhan DKN Garda Bangsa tersebut, ada 200 lebih peserta yang ambil bagian, mulai dari pengurus di tingkat DKN sampai dengan DKW 34 Provinsi. Kegiatan tersebut berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum DPP PKB, Manakertrans Ida Fauziah, Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid, Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun A Syamsurijal, Sekretaris Fraksi PKB DPR RI Fathan Subkhi.
Anggota Komisi IX DPR RI Haruna, Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza, Waketum DPP PKB Hanif Dakhiri, dan anggota Komisi II DPR RI Yanuar Prihatin. (ud/ed).