INDONESIADAILY.ID – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa akan berangkat ke lokasi Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur pada pekan depan untuk memastikan titik nol yang akan dijadikan sebagai lokasi istana negara.
“Sekarang kita memastikan titik nol, kira-kira minggu depan saya akan ke IKN untuk melihat apakah di musim hujan dia banjir atau tidak, mau melihat mengalirnya air dan kita bisa lihat strukturnya,” kata Suharso, berdasarkan rilis yang diterima di Jakarta, Rabu (07/4/21).
Menurut Suharso, titik nol telah ditentukan di masterplan, dirinya perlu meninjau secara langsung lokasi titik nol guna menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan.
“Saya ingin pastikan apakah di situ atau bergeser sedikit. Kita lihat kurang lebihnya karena melihat daerah fisik pasti akan berbeda dengan masterplan, bahkan bisa sampai 200 persen salahnya,”ujarnya.
Saat mengunjungi lokasi IKN nanti, lanjut dia, hal yang pertama kali akan dilakukan adalah memastikan delinasi atau batasan IKN. Dimulai dari batasan 256 ribu hektare yang akan menjadi lokasi IKN, hingga delinasi 5.600 hektare yang akan dibangun menjadi kawasan pemerintahan.
“Di titik 5.600 hektare tentu harus dihubungkan dengan dunia luar seperti Balikpapapn dan Samarinda. Kita memastikan seluruh public utility seperti air, listrik infrastruktur dasar seperti jalan itu semua harus sudah bisa dibangun,” ungkapnya.
Ketua Umum DPP PPP itu akan memastikan pembangunan bendungan yang kini tengah berjalan dan akan digunakan sebagai penyedia air bersih untuk kawasan Balikpapan, Samarinda, dan ibu kota baru nantinya. Setelah itu, barulah pihaknya akan mengambil transmisi awal untuk power plan guna mewujudkan IKN yang environmental friendly dan blue energy.
“Itu semua yang ingin kita pastikan, di detail plan sudah ada tapi kesaksian mata menjadi lebih penting bagi saya,”tegasnya.
Suharso optimistis pembangunan istana negara bisa groundbreaking pada tahun ini dan pada tanggal 17 Agustus 2024, presiden bisa merayakan ulang tahun kemerdekaan Indonesia di ibu kota baru. (ud/ed).