Ma'ruf Amin saat meninjau penanganan pasien Covid-19 (foto: Antara).

INDONESIADAILY.ID – Hal itu disampaikan Wapres dalam orasi ilmiahnya yang disampaikan secara virtual pada acara Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ADIA/IAIN/UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke-64, yang disaksikan melalui tayangan Youtube UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Jakarta.

“Dalam forum yang penting ini, saya ingin memberikan apresiasi tinggi atas peran besar yang telah ditorehkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bagi bangsa Indonesia, terutama perannya dalam bidang pemikiran Islam di Indonesia,” ujar Wapres Kamis (20/5/21).

Wapres mengatakan harus diakui, hingga saat ini banyak sekali tokoh-tokoh besar yang lahir dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta seperti Harun Nasution, Nurcholish Madjid, Quraish Syihab, dan banyak lagi tokoh lainnya.

Menurut Wapres, tokoh-tokoh tersebut telah memperkenalkan, menggelorakan, dan merawat tradisi serta mengembangkan keilmuan dan pemikiran Islam. Tidak saja di Tanah Air tapi juga di berbagai negara. “Sehingga UIN Jakarta tercatat sebagai salah satu kiblat pengembangan pemikiran keislaman,” ujarnya.

Secara khusus, Wapres juga memberikan apresiasi atas peran UIN Jakarta dalam membumikan kajian teori dan praktik ekonomi Islam yang berlandaskan nilai-nilai ketuhanan melalui kehadiran fakultas-fakultas yang concern dalam penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dalam keuangan Syariah.

Menurut Wapres, transformasi untuk menjadi kampus yang memiliki fleksibilitas di berbagai aspek akademik dan non-akademik juga mutlak dihadirkan. Fleksibilitas ini tidak dapat dilepaskan dari semakin kompleksnya tantangan yang dihadapi perguruan tinggi.

“UIN tanggung jawabnya dalam menyiapkan generasi bangsa yang lebih berkualitas melalui proses pengajaran dan pendidikannya, dengan mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui riset dan meningkatkan intensitas kualitas keterlibatan kampus,” jelas Wapres.

Wapres juga menyampaikan sebagaimana perguruan tinggi negeri lainnya, UIN Jakarta juga sudah saatnya untuk mulai bertransformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang memiliki status otonomi yang lebih luas.

Harapannya, agar UIN Jakarta lebih cepat berkembang dan mampu berinovasi, mandiri, luwes dan terbuka dalam penyiapan generasi bangsa yang unggul, termasuk untuk pengembangan keilmuan dan diskursus keislaman, serta dalam mengembangkan fungsi pengabdian sosialnya.

Wapres pada kesempatan itu juga berharap UIN Jakarta terus bersinergi bersama pPemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam memberikan kontribusi untuk mengawal moderasi beragama di Indonesia, terutama dengan kehadiran Pusat Kajian Moderasi Beragama.

Menurut Wapres, lembaga itu perlu terus dimaksimalkan peranannya karena saat ini dunia tengah menghadapi dua kutub ekstrem pemikiran, yaitu konservatisme dan sekularisme dalam memahami ajaran agama.

“Oleh karena itu, upaya mengawal moderasi beragama menjadi menjadi semakin penting untuk terus dimajukan, dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan umat serta bangsa,” jelasnya.

Wapres meyakini dengan modal sejarah kebesaran dan pengalaman UIN Jakarta, SDM yang kompeten mengenai Islam, serta senantiasa memadukan keislaman dan keindonesiaan, UIN Jakarta akan mampu berkontribusi besar dalam mengawal kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis.

sesuai tema yang diusung pada Dies Natalis tahun ini yaitu “Kampus Hijau”, dirinya mendukung UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan dengan menetapkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai kampus yang menerapkan keberlanjutan dan peduli terhadap lingkungan.

Ia menyampaikan sebagaimana diketahui bersama Indonesia telah menyepakati Paris Agreement mengenai perubahan iklim yang intinya adalah mengurangi emisi gas karbon dalam upaya membatasi kenaikan suhu global yang saat ini telah mencapai 2 derajat celcius.

Mantan ketua umum MUI itu menekankan Indonesia berkomitmen untuk menurunkan tingkat emisi karbon sebesar 26 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional sampai dengan tahun 2030.

UIN Jakarta dan dunia pendidikan tinggi pada umumnya, kata Wapres, harus berkomitmen dan turut berkontribusi dalam upaya mencapai target nasional tersebut.

Sejalan dengan kondisi perekonomian nasional yang saat ini sedang mengalami disrupsi yang diakibatkan pandemi Covid-19, dirinya berharap civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat ikut berperan aktif bersama pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 dan mempercepat pemulihan perekonomian nasional.

“Sebagai penutup, sekali lagi saya mengucapkan selamat Dies Natalis ke-64 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga UIN Jakarta semakin maju, kompetitif dan produktif, serta semakin kokoh meneguhkan komitmen keislaman dan kebangsaan,” pungkas Wapres. (ud/ed).

LEAVE A REPLY