INDONESIADAILY.ID – PT Pertamina (Persero) mematangkan desain pemanfaatan energi terbarukan melalui pembangkit listrik tenaga surya yang akan dipasang di atap jaringan Pertashop agar memaksimalkan penyaluran bahan bakar minyak kepada masyarakat.
“Kami sekarang sedang melakukan desain Pertashop, atapnya menggunakan Solar PV,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat rapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin (31/5/21).
Nicke menyadari bahwa Solar PV bersifat intermittent sehingga memerlukan baterai dan suplai listrik dari PLN saat malam hari agar Pertashop dapat terus beroperasi.
Teknologi Solar PV merupakan sistem fotofoltaik yang memanfaatkan atap bangunan untuk lokasi pemasangan panel surya. Sistem ini lebih kecil dan ringkas dibandingkan dengan pemasangan sistem Ground-Mounted PV, seperti PLTS umumnya.
“Secara keekonomian untuk Pertashop belum masuk (cocok), jadi kami sekarang intens dengan PLN untuk suplai listrik sebagai base road. Namun, saat siang hari menggunakan Solar PV,” kata Nicke.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa skema pemanfaatan energi surya untuk Pertashop saat ini sedang dalam tahap finalisasi dan telah dimasukkan ke dalam program perseroan terkait pengembangan energi baru terbarukan.
“Pertamina menargetkan akan membangun 10.000 unit pertashop di seluruh Indonesia pada tahun ini. Desainnya sedang finalisasi dan itu sudah kami masukkan di dalam program,” kata Nicke.
Berdasarkan data tanggal 30 Mei 2021, jumlah unit Pertashop yang sudah dan siap beroperasi mencapai 2.100 lokasi dengan rincian 799 unit berlokasi di Pulau Sumatera, 867 unit di Jawa hingga Nusa Tenggara, 151 unit di Kalimantan, 161 unit di Sulawesi, serta 122 unit terletak di Maluku dan Papua.
Beberapa keuntungan yang didapat dengan pembangunan Pertashop, di antaranya mendekatkan pelayanan BBM di setiap desa, meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta menjamin pasokan BBM yang berkualitas dan harga yang terjangkau.
Terdapat tiga jenis Pertashop yang dapat dibedakan berdasarkan kapasitas tangki, yaitu silver dengan kapasitas 1.000 liter, emas berkapasitas 3.000 liter, dan platinum sebanyak 5.000 liter. (ud/ed).