Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (foto: foto: Antara).

INDONESIADAILY.ID – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengimbau Pangdam Jaya Mayjen Mulyo Aji, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Fadil Imran, dan Kepala RSD Wisma Atlet Mayjen Tugas Ratmono untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta.

Hal itu ia sampaikan saat menggelar rapat khusus bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (12/6/2021).

Menurut Hadi, dalam beberapa hari terakhir, RSD Wisma Atlet mencatat peningkatan jumlah pasien. Pada Sabtu kemarin, jumlah pasien bertambah 488 orang. Semula 4.019 orang menjadi 4.507 orang.

“Tingkatkan dan tegakan fungsi Posko PPKM Skala Mikro di area service Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya untuk memastikan disiplin protokol kesehatan dilaksanakan di tengah masyarakatkemudian juga pelaksanaan testing dan tracing untuk mencegah meluasnya penyebaran virus Covid-19,” ujar Hadi dalam keterangannya, Minggu(13/6/2021).

Ia pun memerintahkan agar Pangdam Jaya, Kapolda Metro Jaya, dan Kepala RSD Wisma Atlet memastikan tempat tidur ruang perawatan, tenaga kesehatan, perlengkapan yang dibutuhkan serta obat-obat yang tersedia dan dibutuhkan untuk perawatan pasien Covid-19 dalam kondisi siap.

Selain itu, Hadi juga mengingatkan agar setiap petugas yang ada di lapangan harus mengetahui tugasnya secara detail dengan memberi pemahaman yang baik. Sehingga setiap petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal.

Baik untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan, tracing, pengawasan isolasi mandiri, pemantauan maupun distribusi logistik.

“Laksanakan terus pemantauan kasus aktif, angka kematian, angka kesembuhan, BOR (bed occupancy rate) ICU, dan BOR isolasi serta laporkan data secara obyektif agar menjadi bahan evaluasi yang obyektif pula,” terang mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) tersebut.

Selain itu, lanjut dia, jika data nyata di lapangan diketahui dengan detail, maka dapat segera mengambil kesimpulan yang tepat. Sehingga keputusan yang diambil juga akan tepat sasaran.

“Data yang obyektif tentu akan memungkinkan untuk mengambil langkah antisipasi dengan segera untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus kembali,” imbuhnya.(ud/ed).

LEAVE A REPLY