INDONESIADAILY.ID – Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal (Purn) Dr Moeldoko mengajak generasi muda turun ke pertanian. Ia mengingatkan sektor pertanian tidak hanya budidaya tapi banyak aspek lain yang dapat dikembangkan petani milenial.
“Ekosistem pertanian itu sangat luas, tidak harus selalu berlumpur-lumpur,” tegas Jenderal Moeldoko saat melantik Dewan Pengurus HKTI Provinsi Sulawesi Tengah, yang dilaksanakan secara hybrid daring dan luring terbatas, di Jakarta, Jumat 26 Februari 2021.
HKTI Sulawesi Tengah dipimpin dr. Delis Julkarson Hehi, MARS, yang juga menjabat sebagai Bupati terpilih Morowali Utara.
Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidinan (KSP) memaparkan ekosistem pertanian dimulai dari riset, budidaya, teknologi pertanian, hingga pemasaran dan industri hilirnya.
Untuk membangun pertanian juga saatnya menerapkan teknologi digital. “Di era digital bagaimana teknologi digital menjadi window (jendela) yang menghubungkan supply dan demand,”papar Panglima Tani Moeldoko.
Moeldoko meminta HKTI turun langsung mendorong para petani milenial dan petani pada umumnya. Pendekatan teknologi pertanian menjadi prioritas sehingga produktivitas pertanian meningkat dan kesejateraan petani lebih baik.
Moeldoko mencontohkan peran HKTI dan M-Tani di Food Estate Kalimatan Tengah. Ia menyebutkan HKTI hadir mendampingi petani. Sementara infrastruktur dibantu oleh pemerintah, yakni Kementerian PUPR.
Sementara Kementerian Pertanian menyaipkan lahan sampai siap tanam dan memberikan subsidi pupuk dan benih. “Dalam setiap hektar mendapat subsidi Rp 4 juta per hektar, dan sisanya senilai Rp 11 jt didukung oleh M-Tani bersama HKTI, “jelasnya.
Yang mengerjakan adalah anak-anak muda Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). “Anak-anak SMK disana luar biasa,”ungkap Moeldoko. (ud/ed).