INDONESIADAILY.ID – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Wika Serang Panimbang terus melakukan upaya percepatan pembangunan Jalan Tol Serang – Panimbang di Banten.
Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan saat ini progres pembangunan Jalan Tol Serang – Panimbang Seksi 1 sudah mencapai 95,24 persen dan ditargetkan pada Juni dilakukan uji laik fungsi sehingga bisa diresmikan dan selanjutnya dapat dioperasikan.
“Ruas ini juga akan membuka kesempatan ekonomi dan pembangunan yang lebih besar untuk kawasan Banten bagian selatan. Dan dengan demikian akan membuka kesempatan usaha ekonomii baru di Banten bagian selatan karena menghubungkan kawasan ini dengan Pantai Selatan di Jawa,” katanya.
“Ini diharapkan dapat menumbuhkan kawasan – kawasan industri baru dan kawasan – kawasan pariwisata baru,” ujar Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit di Jakarta, Jumat (14/5/21).
Ruas Tol Serang – Panimbang sepanjang 83,67 km ini terdiri dari tiga Seksi. Seksi 1 sepanjang 26,5 Km menghubungkan Serang – Rangkasbitung, Seksi 2 sepanjang 24,17 Km menghubungkan Rangkasbitung – Cileles dan Seksi 3 sepanjang 33 Km menghubungkan Cileles – Panimbang.
Saat ini untuk seksi 2 dan 3 masih dalam tahap pembebasan lahan. Progres pembebasan lahan untuk seksi 2 sebesar 74,03 persen dan seksi 3 sebesar 64,21 persen yang di mana seksi 2 dan 3 ditargetkan dapat selesai dan beroperasi pada Juli 2023.
Jalan Tol Serang – Panimbang ini merupakan ruas tol yang unik karena terkoneksi dengan ruas Tol Tangerang – Merak yang merupakan bagian dari Trans Jawa untuk jalur distribusi logistik dan juga tol ini menghubungkan dengan Tanjung Lesung yang merupakan kawasan ekonomi khusus untuk pariwisata.
Sebelumnya Astra Infra mengungkapkan jalan Tol Serang-Panimbang (Serpan) akan dioperasikan secara terintegrasi dengan Tol Tangerang-Merak.
CEO Toll Road Business Group Astra Infra Kris Ade Sudiyono menyampaikan bahwa pihaknya akan mengoperasikan Tol Serang-Panimbang secara terintegrasi dengan Tol Tangerang-Merak, terintegrasi secara tertutup sehingga pengguna bisa masuk dan keluar dari arah manapun.
Dia menambahkan konsepnya nanti terintegrasi lalu sistem pentarifannya yang mungkin akan tertutup berdasarkan kilometer seperti yang berlaku di Tol Tangerang-Merak maupun Tol Serang-Panimbang..
Sementara itu Direktur Operasi dan Teknik PT Marga Mandala Sakti (MMS) Adhi Resza menyampaikan terkait dengan pengoperasian Tol Serang-Panimbang, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim Wika Serang-Panimbang untuk melaksanakan proses integrasi. (ud/ed).