Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian (foto: dok/Kemendagri).

INDONESIADAILY.ID – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta program prioritas PKK menuntaskan persoalan stunting seperti kematian ibu hamil dan bayi.

Menurut Tito,meski PKK telah memiliki sepuluh program utama PKK terkait pemberdayaan keluarga, fleksibilitas penyusunan program sesuai dengan persoalan dan kondisi daerah masing-masing.

Namun Hal tersebut tak berlaku bagi persoalan stunting. Program penanganan stunting perlu menjadi prioritas, sebab akan memengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Kekerdilan itu akan menimbulkan masalah, kita tidak memiliki daya saing, anak-anak kita tidak memiliki daya saing karena fisik mereka tidak memadai, kalah dengan besar tinggi fisiknya. Saya tidak mengatakan yang besar, tinggi lebih baiktapi umumnya begitu,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (26/5/21).

Tito menjelaskan arahan Presiden Joko Widodo pembangunan sumber daya manusia menjadi kunci Indonesia ke depan. Titik dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah.

Hal itu merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia unggul ke depan. Jangan sampai stunting, kematian ibu atau kematian bayi meningkat.

“Kita tahu untuk tingkat nasional yang paling utama adalah program stunting, menekan angka stunting, kekerdilan karena kurangnya gizi pada saat masa kandungan dan dua tahun awal pada saat setelah melahirkan,” beber Mendagri.

Mendagri menuturkan pandemi COVID-19 tidak mengurangi upaya penguatan perlindungan terhadap ibu hamil dan anak. Sebab pemerintah telah menetapkan kesehatan ibu dan anak menjadi program prioritas dalam rencana pembangunan.

Salah satunya melalui Proyek Prioritas Strategis (major project) Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting. Setelah memprioritaskan program tersebut, Mendagri meminta PKK untuk menjadi mitra pemerintah dalam menangani persoalan lainnya.

“Kematian ibu hamil dan bayi juga harus diturunkan, artinya harus ada perhatian terhadap masalah ibu hamil, menurunkan angka kematian ibu hamil, kematian bayi dan stunting dengan membuat terobosan untuk menambah gizi, asupan bagi ibu hamil dan bayi,” paparnya.

“Ini menjadi hal yang sangat penting secara nasional, baru kemudian yang lain, yaitu masalah yang berhubungan dengan upaya membantu keluarga agar mereka lebih sejahtera,” pungkas Menteri dalam negeri Muhammad Tito Karnavian. (ud/ed).

LEAVE A REPLY