Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (foto: Kompas)

INDONESIADAILY.ID – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2021 bervariasi setiap sekolah dan daerah. Nadiem menilai, selama ini alokasi dana BOS ke sekolah masih tidak adil.

“Sekarang, tiap area tiap sekolah itu ada variasinya. Nilai satuan biayanya berubah,” kata Nadiem, dalam telekonferensi virtual, Kamis (25/2/21).

Nadiem menjelaskan, perbedaan alokasi dana BOS tiap sekolah memperhitungkan beberapa faktor seperti indeks kemahalan daerah dan kesulitan akses untuk mencapai sekolah tersebut.

“Sekarang bayangkan, sebelumnya kita tidak mengambil faktor bahwa untuk membangun sesuatu di daerah tertentu bisa saja 1,5 kali lebih mahal dari daerah lainnya, sehingga sekolah di daerah terluar, tertinggal mereka yang paling dirugikan,” ujarnya.

Dia mencontohkan peningkatan dana BOS di daerah tertentu bisa meningkat cukup drastis. Misalnya, di Kabupaten Timur Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) meningkat 5-6 persen lebih besar dari tahun sebelumnya.

Selain itu, di Kepulauan Aru, Maluku biaya distribusi logistik dan konstruksi diperhitungkan dalam pemberian dana BOS. Peningkatan di Kepulauan Aru, kata Nadiem meningkat cukup dramatis yakni sekitar 40-50 persen. (ud/ed).

LEAVE A REPLY