INDONESIADAILY.ID – Dosen Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Novi Kurnia mengajak semua masyarakat lebih bijak mengunakan Media Social (Medsos). Salah satunya dengan tidak menggunakan kata-kata yang mengandung ujaran kebencian.

Menurut Novi, selama ini akibat ujaran kebencian yang tidak terkontrol seringkali masyarakat mengalami defresi. Mereka tak menyadari kalau apa yang diperbuat di media sosial bisa merugikan pikiran orang lain.

Dia menjelaskan, memang ketika memposting status di Medsos tidak ada yang merasakan dampaknya. Namun, pengguna media sosial yang lain akan merasakan dampak, dan itu akan berputar balik ke penguna medsos lain, termasuk kita.

“Di mana pengguna menganggap apa yang dilakukan di medsos, seperti memposting postingan yang mengandung ujaran kebencian sebagai hal yang biasa-biasa saja dilakukan,” kata Novi dilansir dari laman dari UGM di Jakarta, Kamis (15/4/2021).

Oleh karena itu, Novi mengajak semua masyarakat kembali merenung dan lebih bijaksana dalam bermedsos. Mereka dinilai seperti warga yang kaged dengan lingkungan barunya di media sosial.

Mereka seenaknya saja, memberikan cacian, memberikan hujatan kepada seseorang yang tidak disukai. Bahkan orang itu belum mereka kenal, sehingga perilaku tersebut terkesan menghakimi orang lain.

“Sebagai warganet kita juga harus mematuhi atau dalam konteks mengharagai etiket, membayangkan orang lain juga menjadi diri kita, kalau kita diberi ujaran kebencian apa kita mau?,” Pungkas Dosen Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Novi Kurnia. (ud/ed).

LEAVE A REPLY